KIZUNA JEPANG
“Musim Dingin Dinegeri Sakura”
Arrum Intania Arlan itulah nama lengkapku, asal dari SMAN 1 MAGETAN Jawa Timur.Allhamdulillah sebuah kata yang ingin aku sampaikan diawal ini, karena setelah perjuangan dan pengorbanan yang panjang selama setahun belakangan ini, dimulai dari seleksi region Madiun, Chapter Malang, dan Nasional yang pesertanya mencapai ribuan , aku bisa lolos hingga pada akhirnya bisa mendapat program KIZUNA ke Jepang yang bertujuan membantu proses recovery Jepang setelah mengalami bencana Tsunami. Walaupun hanya 10 hari (6-16 Januari)tapi sangat aku syukuri karena ini kesempatan yang langka. Terimakasih aku tujukan ke ALLAH SWT, Orang tua, keluarga, guru pembimbing dan teman-teman yang selalu mendukungku.
Di awal Desember 2012 Pengumuman lolos KIZUNA itu datang, persiapan pun sangatlah mendadak yang terlintas dipikiranku yang terpenting adalah karena di Jepang sedang musim dingin jadi aku membawa jaket tebal,kaos kaki dan kaos tangan yang jumlahnya masing-masing 2 pasang.
Pengalaman berharga dihidupku pun dimulai. Dimulai tanggal 15 Januari aku mulai perjalanan ke Jakarta . Setelah perjalanan hampir 12 jam akhirnya sampai di Jakarta dan jam 2 siang aku berangkat ke kedutaan besar Jepang disana kita dibagikan visa dan pembagian kelompok dari Indonesia karena peserta berjumlah 99 orang kita di bagi menjadi 4 kelompok A,B,C,D dan aku masuk kelompok D dan dikelompok D itu aku sudah banyak yang kenal. Di Kedubes juga ada sambutan dari ketua Bina Antar Budaya dan dari menpora ada juga pengukuran suhu yang untungnya suhu badanku 37,00 karena kalau suhu mencapai 38,00 tidak akan diberangkatkan.
Malam pukul 10.00 kita pun berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Narita. Ini adalah pengalaman pertama naik pesawat dan pesawat JAL Ini bagus. Lampu yang berkelap kelip layaknya kerumunan kunang-kunang dari atas kota Jakarta mengawali perjalananku menuju Jepang .Pukul 7.15 kita sampai di Narita ,dingin sekali saat pertama menginjakkan kaki di Jepang suhunya mencapai di bawah 5 derajat. Dan kita menuju imigrasi yang cukup lama. Lalu setelah itu kita menuju Tokyo. Rasanya ingin meneteskan air mata saat sampai di Jepang karena keinginanku selama ini bisa terwujud. Kesan pertama melihat Jepang adalah negara yang sangat maju teknologinya, orang-orang pekerja keras, disiplin, tepatwaktu , ramah dan santun, serta Tradisi yang cukup kental.
Sesampainya di Tokyo kita menginap di washington Hotel, hotelnya sangat bersih dan Jepang sekali. Hari berikutnya kita akan menuju Kesennuma Oshima yaitu pulau yang terkena Tsunami 11 Maret 2012 lalu, dengan kereta Shinkansen untuk menuju pulau itu setelah naik Shinkansen kita naik feri untuk menyebrang laut . Tepat pukul 18;45 kita sampai di Oshima sambutan hangat dari warga Oshima pun mulai nampak terasa , selama 7 hari kita berada di pulau ini. Tradisi-tradisi Jepang pun mulai aku kenal mulai dari makanan yang beragam khususnya makanan laut contoh sashimi atau ikan mentah, kamar di Jepang yang tempat tidur nya bernama foton, tikar jepang tatami , memakai Yukata , menghangatkan badan di kotatsu atau meja penghangat dan mandi di onsen yaitu pemandian air panas.
Hari 1 yaitu acaranya pengenalan kegiatan di Oshima lalu ada cerita dari warga Oshima yang terkena Tsunami yang intinya mereka sudah siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu datang .Hari 2 salju turun dan ini pengalaman pertamaku melihat salju turun dan itu sangat indah namun suhu mencapai – 2 derajat, acara hari ini kita menuju SD di Oshima sambutan hangat pun terasa akhirnya aku mendapat kenalan yaitu anak kelas 6 yang namanya Kaito kita belajar membuat Origami di SD aku juga memberi kenang-kenangan dari sekolah serta mengadakan pagelaran seni dan aku menari dan menyanyi dengan kelompok D. Siang harinya kita menuju balai komprehensif untuk membuat Bindama dan menuliskan semangat untuk warga oshima. Hari ke-3 sangat dingin seperti biasa acara hari ini kita menuju kota Kesennuma yang terkena dampak terdahsyat disana kita naik feri dan naik bus dikota Kesennuma ini dulu adalah bekas pusat perdagangan dan perumahan yang terlihat adalah puing-puing karena Tsunami terjadi penurunan tanah serta kita juga melihat perahu yang terdampar sangat tragis pemulihan kota ini sedang menunggu master plan. Lalu kita menuju perusahaan pengolahan sirip hiu disana kita juga di ajak melihat proses produksi lalu siang harinya ada ada ceramah KADIN yaitu YEG organisasi pengusaha Jepang Indonesia karena di pulau Kesennuma ini banyak dari warga Indonesia yang bekerja di bidang pelayaran setiap tahun diadakan Karnaval Indonesia yaitu orang-orang Jepang memakai baju adat Indonesia namun karena Tsunami banyak peralatan karnaval yang hilang. Lalu kita pulang menuju guest house kita dijemput oleh otosan kami dan sampai dirumah kita disambut hangat oleh okasan, suasana Jepang yang asli bisa terlihat mulai dari makanan , kamar, dan masih banyak lagi. Hari ke-4 kita melakukan Observasi di Gunung Kameyama yang terbakar saat Tsunami disana kita bisa melihat kuil sinto dan kita harus mendaki gunung untuk sampai kepuncak kanan kiri banyak terlihat pohon-pohon yang gosong. Gunung Kameyama ini adalah spot terindah melihat binntang di Jepang dan terdapat sakura hijau serta dari atas bisa melihat pemandangan pulau Oshima yang Indah. Lalu menuju tanjung Tatsumaiyang menyuguhkan pemandangan laut yang Indah. Hari ke-5 adalah acara pertukaran budaya dengan warga Oshima di balai Pembangunan komprehensif disana ada pagelaran bedug dan kami mendapat kesempatan memainkannya. Lalu kami menyanyi lagu adat Inonesia dengan baju adat juga, kita menyanyi ampar-ampar pisang, potong bebek angsa dan rasa sayange sungguh asik, dan terakhir pemaparan action plan ke warga Oshima kelompok kami mengambil judul ‘ BRAND NEW OSHIMA’ yang akan kami buat film dokumenter . detelah itu kita pulang dengan berjalan kaki ke rumah sampai rumah kita membantu otosan memasak wakame yaitu sejenis rumput laut, suasana kehangatan mulai terjalin malam ini otosan kami grup D dan Yamada san translator kesayangan kami saling bertukar cerita , ini adalah malam terakhir kami di pulau Oshima. Keesokan harinya kita berangkat untuk pulang dan salju bahkan badai mewarnai perpisahan kita dengan orangtua angkat kami dan kita saling berpelukan dan menangis entah kapan lagi bisa kesini . Di pelabuhan kita terpisah dengan diiringi badai salju. Kita pulang dengan kereta Shinkansen ke Tokyo dengan suasana hati yang masih sedih . Sampai di Tokyo dan menginap di hotel washington.
Hari berikutnya di Tokyo kita mengunjungi Panasonic Center Jepang yaitu museum teknologi yang canggih dan Eco Idea house sungguh teknologi yang sangat modern, sore harinya kita menerima Sertifikat dari KIZUNA, Dan perjuangan melewati dingin salju, lelah dan sebagainya akhirnya terbayar sudah.
Hari terakhir kita menuju Bandara Narita untuk kembali ke tanah air kurang lebih jam 11 dan itu sangat menyedihkan karena harus berpisah dengan Yammada san yang selama ini membimbing kami di Jepang. Perjalanan kurang lebih 8 jam dan kita sampai tanah air pukul 17:45. Senang rasanya kembali ke tanah air dengan membawa banyak pengalaman selama di Jepang walaupun tidak bisa melihat bunga sakura yang indah.
Panas ya perbedaan suhu yang sangat kontras membuat kami merasa gerah. Akhirnya airmata tak terbendung lagi ketika kami grup D harus terpisah diakhir perjumpaan ini kami dan supervisior pak Mastudi dan bapak Sugijarto berpisah kita menyanyi lagu yang kita nyanyikan saat tampil di Oshima, Sayounara!
ARIGATOU GOZAIMASU