Sejarah

Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha esa, Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita, keluarga besar SMA Negeri 1 Magetan. Oleh karena itu,  dalam pengabdiannya mengantarkan anak-anak bangsa dan generasi muda sampai dengan sekarang ini, SMA Negeri 1 Magetan masih tampak tegar dan semakin  kokoh.

Tidaklah berlebihan apabila kita sebagai bagian dari sekolah ini, setiap tahun selalu mengenang dan memperingati serta merayakan hari jadi SMA Negeri 1 Magetan. Lembaga yang telah berbuat banyak dalam lingkup pendidikan di Provinsi Jawa Timur khususnya di Kabupaten Magetan. Peringatan dan perayaan ini semata-mata bertujuan agar kita senantiasa dapat menghargai perjuangan dan upaya tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam mengemban amanah serta tugas mulia dalam membawa sekolah ini ke arah yang semakin maju dan berkembang.

Oleh karena itu, sebagai penerus perjuangan mereka, kita diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah ini serta mempertahankan kejayaan sekolah ini sampai kapan pun. Hal tersebut adalah salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para tokoh pendiri dan pendahulu sekolah ini.

SMA Negeri 1 Magetan adalah sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang pertama ada di Kabupaten Magetan. Sekolah ini tepatnya terletak di Jalan Monginsidi 24 Magetan, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Berdiri di atas lahan seluas 19.700 m2. Lembaga ini berdiri atas dorongan masyarakat yang menginginkan adanya lembaga pendidikan setingkat SLTA di Kabupaten Magetan. Hal tersebut dilandasi oleh situasi pada saat itu anak-anak Magetan harus ke Madiun atau kota yang lain jika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA.

Pada tahun 1960 ada beberapa tokoh yang menjadi sponsor utama untuk mewujudkan keinginan masyarakat tentang adanya lembaga pendidikan setingkat SLTA. Orang-orang  yang berjasa itu satu diantaranya bernama Bapak Kadir Mangoen Soediro, beliau adalah seorang pengusaha (pemborong) sukses di Magetan yang mewujudkan berdirinya SMA Negeri 1 Magetan. Tokoh lain yang berjasa adalah Lurah Sukowinangun, yakni Bapak Somo Sanjoyo.

Berkat jasa beliau berdua, akhirnya berdiri lembaga pendidikan setingkat SLTA dengan nama SMA Negeri Magetan. Tokoh lain yang juga berjasa adalah Bapak Sayid, beliau adalah Kepala SMP Negeri 1 Magetan yang dipercaya sebagai Plh. Kepala SMA Negeri 1 Magetan. Awalnya SMA Negeri 1 Magetan berstatus filial atau kelas jauh dari SMA C Madiun (Sekarang SMA Negeri 2 Madiun). Oleh karena itu, pada saat itu Kepala SMA C Madiun yakni Bapak Syahlan merangkap tugasnya sebagai Pengelola SMA Negeri Magetan.

Pada tahun 1960 dimulainya SMA Negeri Magetan menjadi sebuah lembaga pendidikan yang resmi. Tahun pertama hanya memiliki peserta didik  kurang lebih 50 siswa. Murid-murid tersebut berasal dari lulusan SMP di Magetan. Mayoritas lulusan SMP Negeri 1 Magetan dan SMP Negeri 1 Kawedanan. Penerimaan murid masih dilakukan secara sederhana dan dalam mengikuti pendidikan murid masih belum memakai seragam sekolah.  

Guru yang mengajar di SMA Negeri Magetan sebagian besar berasal dari SMA Negeri 2 Madiun. Karena belum memiliki gedung sekolah sendiri, maka murid-murid belajarnya berpindah-pindah. Salah satu gedung yang pernah digunakan pembelajaran adalah Gedung Murni (berada di jalan Ahmad Yani). Selain itu, masih banyak lagi gedung di Magetan pada waktu itu yang digunakan sebagai tempat pembelajaran. SMA Negeri 1 Magetan sebagai sekolah filial SMA C Madiun berjalan kurang lebih 1 (satu) tahun. 

Setelah berjalan sebagai sekolah filial SMA C Madiun selama satu tahun, pada tahun 1961 SMA Negeri Magetan statusnya diubah menjadi sekolah negeri oleh Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gedung yang digunakan sebagai pembelajaran berada di Desa Selosari Magetan. Tepatnya berada di Jalan Monginsidi, Desa Selosari, Kecamatan Magetan.

Pembangunan gedung sekolah dilakukan secara bertahap. Tahap pertama baru ada 8 (delapan) ruang belajar, satu ruang Kepala Sekolah, dan satu ruang Guru sekaligus ruang Tata Usaha. Ruang belajar atau kelas yang dibangun adalah ruang yang berada di sisi barat membujur dari selatan ke utara. Empat ruang berada diutara ruang Kepala Sekolah dan empat ruang lagi berada di sisi selatan ruang Kepala Sekolah. Selanjutnya pembangunan gedung atau ruang belajar dibangun secara bertahap hingga seperti sekarang ini.

 Sayangnya, data-data fisik yang berkaitan dengan berdirinya sekolah ini kurang lengkap. Penetapan tanggal 1 Agustus 1961 sebagai hari jadi atau kelahiran sekolah ini didasarkan pada dokumen Surat Keputusan Penegerian dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada masa kepemimpinan Bapak Sayid  sebagai Pelaksana harian (Plh.) Kepala sekolah dan Bapak Syahlan sebagai pengelola. Sejak saat itu sampai sekarang diyakini bahwa  “Hari Ulang Tahun SMA Negeri 1 Magetan” diperingati dan dirayakan oleh warga sekolah setiap tahun pada tanggal 1 bulan Agustus.

Sebagai pengganti dokumen pendirian sekolah, pada tahun 2004 Kepala SMA Negeri 1 Magetan Mengeluarkan Surat Keterangan Nomor : 425/261/03.105.1/2004, tanggal 10 Mei 2004 yang menerangkan bahwa Surat Keputusan Pendirian Sekolah yang bernomor : 21/SK/III/B tanggal 1 Agustus 1962 sudah rusak dimakan serangga (rayap). Tahun 2006 masih diperkuat lagi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan dengan mengeluarkan Surat Keterangan Nomor : 425/2183/403.105/2006 tanggal 18 Mei 2006 yang menerangkan bahwa  Surat Keputusan Penegerian SMA Negeri 1 Magetan tidak ada.

Setelah berjalan beberapa dekade SMA Negeri 1 Magetan  mengalami perubahan dan kemajuan. Sarana dan prasarana yang ada semakin lengkap. Kondisi SMA Negeri 1 Magetan sekarang ini telah memiliki lebih dari 30 ruang belajar. Ada 3 (tiga) laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi), 1 (satu) laboratorium bahasa, 4 (empat) ruang laboratorium komputer dan multimedia, serta 1 (satu) ruang perpustakaan yang berisi kelengkapan buku-buku yang dapat digunakan oleh siswa.

Selain itu, masih banyak lagi ruang untuk mendukung proses belajar mengajar. Diantaranya ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala Sekolah, ruang Guru, ruang TU, dan masih banyak lagi. Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran olahraga juga telah tersedia lapangan yang bisa digunakan. Untuk kelancaran dan dukungan kegiatan ekstrakurikuler siswa, sekolah juga menyediakan ruangan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam bidang keagamaan, sekolah telah memfasilitasi dengan menyediakan ruang pembelajaran agama. Ada ruang belajar untuk agama Kristen dan Katolik, sedangkan bagi yang beragama Islam, telah ada masjid “Al Hakim”. Penamaan masjid tersebut diberikan oleh Ketua BP3 pada waktu itu yakni Bapak Karjono, S.H., beliau dalam jabatan dinasnya sebagai Kepala Pengadilan Negeri Magetan. Sebuah kebanggaan bahwa masjid “Al Hakim” ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Soelarso.

Beliau Bapak Karjono, S.H. juga yang menciptakan Mars SMA Negeri 1 Magetan. Perubahan dan kemajuan yang telah ada di SMA Negeri 1 Magetan, semakin dilengkapi dan disempurnakan oleh Kepala Sekolah yang menjabat. Setiap kepala sekolah memberikan kontribusi yang berbeda-beda, namun semua selalu mengacu pada kepentingan SMA Negeri 1 Magetan. Semua itu dilakukan agar SMA Negeri 1 Magetan dapat mempersiapkan dan mencetak generasi yang unggul. Hasilnya alumni SMA Negeri 1 Magetan banyak yang  berhasil dan mampu bersaing, baik ditingkat lokal, regional, maupun nasional.

Kepala Sekolah yang pernah bertugas sebagai berikut :

  1. Syahlan (1961) Sebagai Pengelola
  2. R. Sayid (1961-1962) Sebagai PLH
  3. Drs. Achmadi Erri Sugianto (1962-1968)
  4. Sumarsono (1968-1972)
  5. Moehadi Reksodidjojo (1972-1981)
  6. Suparin, BA (1981-1984
  7. Hadi Suyatno, BA (1984-1986)
  8. Tirto, BA (1986-1989)
  9. R. Fx Suluh Sujudi, BA (1989-1992)
  10. Drs. Soetjarjo, M.Pd (1992-2000)
  11. Drs. Soetikno, MM (2000-2005)
  12. Drs. Supriyadi, MM (2005-2008)
  13. Drs. Moh Ichwan (2008-2010)
  14. Dra. Hj. Mahmudah, M.Pd (2010-2015)
  15. Drs. Agus Harianto, M.MPd (2015 – 2016)
  16. Dra. Nur Handayani, M.Pd (2016 – 2019)
  17. Supardi, S.Pd., M.Pd (2019 – sekarang)