siswa menulis

Membumi Bersama OSIME 2025

Osis Mengajar Angkatan 2 SMA Negeri 1 Magetan

Menjadi salah satu pengajar di Osis Mengajar (OSIME) yang tahun ini berlokasi di SDN Gonggang 1 merupakan lembar cerita baru yang sangat menyenangkan,  mengajar sudah bukan kata yang asing bagi saya, dari kegiatan kita sebagai pelajar yang pastinya selalu diajar, juga pengalaman saat saya menempuh pendidikan di kelas 7 yang mengharuskan siswi siswinya selain dapat menjadi pelajar yang baik juga perlu menjadi pengajar yang mengerti bagaimana caranya membumikan ilmu yang telah didapat.

Saya senang sekali saya bisa menyalurkan kegemaran saya terutama dalam bidang membaca dan menulis kepada adik-adik SDN Gonggang 1 yang ternyata memiliki semangat yang tinggi untuk literasi. Awalnya saya mengira mereka tidak cukup menggemari kegiatan menulis apalagi membaca namun tidak disangka mereka bahkan sudah bisa menulis dan mengeja dengan sangat baik.

Hari itu Magetan terasa dingin sekali, rumput rumput dan tanaman menerima embun pagi lebih banyak dari hari sebelumnya, sinar mentari pun masih malu-malu menunjukkan sinarnya, yang tersenyum lebar menaungi kami pada hari itu ialah awan dan pelukan hangat kabut yang setia menemani, mereka semua menyambut hangat kedatangan kami di SDN Gonggang 1, oh jangan lupakan pemandangan yang cantik sekali dari perjalanan hingga kami sampai di lokasi, terasa begitu menenangkan hati bahkan berhasil mengusir rasa gugup saya sebelum mengajar. Harmoni giat pagi yang ternyata selalu dilakukan oleh siswa siswi SDN Gonggang 1 yang tidak hentinya membuat saya tersenyum adalah selain berdoa sebelum belajar, mereka juga melakukan hafalan surat surat pendek, hebat sekali bukan ?

Kegiatan saya untuk mengajar akhirnya dimulai dengan memasuki kelas 6, wah ini merupakan tantangan baru bagi saya yang hanya memiliki bekal pengalaman mengajar taman kanak-kanak dan sekolah dasar kelas bawah, mereka cenderung serius dan pendiam, saya harus revisi lesson plan saya hingga 93% karena bukanlah story telling dengan boneka tangan yang sepertinya mereka inginkan, “Mau yang horor kak” ucap Ello dan Lutvi, untungnya saya membawa buku komik yang berjudul “Stasiun Tua” hal ini cukup membuat mereka memfokuskan perhatian kepada saya dan saya juga harus merangkai kalimat untuk menceritakan komik yang hanya terdiri dari gambar dan balon percakapan, tidak lupa saya memberikan pertanyaan kepada mereka, tidak disangka mereka memperhatikan saya bercerita dengan sorot mata yang penuh dengan rasa penasaran, juga menjawab pertanyaan saya dengan antusias, kegiatan mengajar saya tutup dengan game mystery box serta spin off apa saja pelajaran yang didapat dalam cerita tersebut, serta saya memberikan kenang kenangan berupa komik, mereka senang sekali memilih judul bahkan ada yang meminta izin saya untuk memiliki 2 buku “Kak aku mau dua ya !!” , saya senang sekali melihat mereka antusias membaca komik yang saya beri, dan saya berharap mereka menemukan betapa asyiknya membaca dari itu.

Jam selanjutnya saya memasuki kelas 2, saya sangat antusias dan bersemangat karena saya sudah mengetahui energi semangat yang mereka pancarkan dari awal saya memasuki pintu kelas, mereka sangat pintar, aktif, dan bahkan dapat dengan mudah menyelesaikan game yang saya buat untuk menebak nama saya. Saya menggambar hewan yang memiliki huruf awal yang nantinya jika dikumpulkan akan terbentuk nama saya, mereka dengan semangat yang tinggi mengeja dan akhirnya merangkai huruf demi huruf sehingga mereka mengetahui nama saya, selanjutnya saya bertanya kepada mereka “Hari ini kalian mau apa?” saya tawarkan bermain atau belajar mereka menjawab bermain dan akhirnya saya menawarkan opsi bermain yang mereka inginkan dan berakhir di permainan tebak gambar, awalnya saya menggambar lalu mereka yang mengetahui maju dan melengkapi huruf yang kurang namun akhirnya saya meminta yang sudah mendapat hadiah untuk membisikan soal kepada saya yang nantinya akan saya gambar, mereka bersemangat menebak dan maju bahkan mereka tidak keberatan membantu teman mereka yang kesulitan menjawab.

Kemudian dikelas ketiga saya bertugas mengajar di kelas 3, saya mengajar dengan permainan mystery box dan merangkai kata, ternyata mereka juga senang dengan game tebak gambar namun dikelas ini saya meminta mereka untuk menceritakan kembali gambar yang berhasil mereka tebak, mereka mengikuti kelas dengan baik meskipun mereka termasuk anak anak yang kalem mereka dapat lebih bersemangat ketika saya beri beberapa ice breaking, kegiatan yang terakhir adalah saya meminta mereka menulis harapan untuk mereka sendiri dimasa depan disecarik kertas lipat, saya terharu sekali membaca harapan mereka karena ada dari mereka yang bahkan memberikan harapan kepada kakak pengajar osime dan cerita perasaan senang mereka kedatangan kakak osime, lalu saya memberikan mereka buku novel dan komik sebagai kenang-kenangan.

Dan kelas terakhir yang selalu membuat saya penasaran, adalah kelas 5, saya penasaran metode mengajar apa yang akan saya implementasikan ketika hanya ada 2 siswa dikelas?.Saat saya pertama kali memasuki kelas saya terkejut karena ternyata memang hanya ada 2 dan rencana mengajar saya yang awalnya adalah bermain peran dengan bercerita dengan boneka tangan harus saya ubah karena mereka berdua adalah anak laki-laki, akhirnya saya mengajar mereka dengan memberikan ilmu ilmu dasar seperti saya minta mereka menuliskan singkatan SIM, dan STNK dan saya minta mereka menjelaskan dari tulisan kalian singkatan itu ditulisnya bagaimana syarat syaratnya, dikelas 5 ini meskipun hanya ada 2 siswa namun mereka sangat aktif, Yusuf yang ingin menjadi TNI dan tidak kalah aktifnya dengan Iqbal yang ingin menjadi atlet voli, saya mengisi kelas lebih banyak dengan sharing, boneka tangan juga Iqbal dan Yusuf mainkan dengan gembira, kelas saya akhiri dengan kuis dan Iqbal dan Yusuf menulis surat untuk diri mereka dimasa depan, saya minta mereka untuk menyapa diri mereka dimasa depan seperti, “Halo Iqbal 10 tahum lagi, ini Iqbal yang masih kelas 5” dilanjutkan dengan harapan mereka dan saya minta mereka untuk menyimpan surat tersebut dan dibuka saat waktunya terpenuhi, Yusuf dengan bangga mengatakan ia telah selesai menulis sedangkan Iqbal masih sibuk menulis kalimat kalimat hingga saya pun terkejut Iqbal menuliskan paragraf paragraf dengan begitu serius, berbeda dengan Yusuf yang senang hati memperlihatkan tulisannya, Iqbal mati matian menutupi suratnya dan malu malu mencegah saya untuk ikut membaca suratnya, kegiatan berakhir dengan saya memberi novel sebagai bentuh hadiah kepada pemenang kuis.

Akhirnya kegiatan mengajar telah usai, semuanya berkumpul dilapangan dan membuat pohon cita-cita, saya terharu melihat ada anak yang memeluk erat komik yang saya berikan hingga ia bawa kelapangan, sungguh membuat saya senang sekaligus terharu, pengalaman mengajar di SDN Gonggang 1 adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, dan saya harap teman teman saya yang lain juga ikut merasakan betapa asyiknya menjadi pengajar, meskipun lelah mereka mengajarkan saya betapa sederhananya bahagia itu, bagaimana jika tidak terasa menemukan bahagia, kitalah yang harus menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Pengalaman mengajar kali ini sangatlah berarti.

Selama kegiatan OSIME ini, saya telah memperoleh banyak sekali hal berharga. Selain bisa berbagi ilmu dan inspirasi dengan murid-murid di SDN Gonggang 1, saya juga mendapatkan pelajaran berharga tentang ketulusan, semangat belajar yang luar biasa, serta kekuatan kebersamaan. Melihat antusiasme dan kemajuan para murid menjadi sumber motivasi yang tak ternilai bagi saya.

Semoga kegiatan ini bisa menjadi awal yang baik untuk terus membumikan ilmu, meningkatkan kepedulian dalam bermasyarakat, serta dapat menginspirasi berbagai pihak, selain mencetak pelajar yang baik penting mencetak pengajar yang baik pula.

  • Prada Aghna M / Kelas X.2
  • Pengajar Kelas Literasi
  • OSIS Mengajar Angkatan 2
  • SDN Gonggang 1, Kec. Poncol, Magetan

admin
the authoradmin
Think Big, Start Small, Act Now

1 Komentar

Tinggalkan Balasan